CONTOH PIDATO RESEPSI PENGANTIN BARU
Berpidato pada resepsi pernikahan itu
sebenarnya mudah, bagi yang sudah terbiasa. Akan tetapi menjadi sedikit sulit
bagi yang belum pernah. Apalagi menyampaikan pidato di hadapan ratusan tamu
atau pengunjung. Bisa merasa grogi dan gemetar saat berbicara. Dan bukan tidak
mungkin akan salah bicara serta tujuan pidato tidak tersampaikan. Tentunya hal
ini sangat memalukan!
Tidak hanya pemula yang bisa salah
bicara, bagi yang sudah berkali-kali bicara di suatu resepsi pernikahanpun
kemungkinan bisa saja grogi atau lupa apa yang mau disampaikan. Memang untuk
lebih aman agar tidak salah bicara dan tujuan pidato tersampaikan, sebaiknya
ditulis saja teks pidatonya. Jadi aman dan tidak mungkin salah bicara. Hanya
saja tehnik ini, membuat pidato terasa datar, karena bukan berpidato, tapi
membaca teks pidato. Tapi bisa saja cara gabungan, dengan hanya membuat catatan
poin-poin utama yang akan disampaikan.
Berikut ini sedikit tehnik
menyampaikan pidato, agar tidak grogi adalah sebagai berikut :
1.
Susun lebih dahulu teks pidato.
2. Siapkan diri dan tenangkan
pikiran pada saat berdiri di podium.
3.
Tarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara.
4. Bicara secara perlahan-lahan,
tidak usah terburu-buru.
5.
Bila mulai grogi, berhenti sejenak, tarik lagi napas dalam-dalam.
6.
Layangkan pandangan ke hadirin, tapi jangan ke satu titik.
7.
Atur intonasi nada jangan datar terus saat berbicara.
8. Bila tidak hapal dengan teks
pidato, bawa catatan.
9.
Bila beragama Islam, siapkan doa pembuka dan doa penutup.
10.
Jangan lupa saat berpidato, sesekali menatap Pengantin.
Contoh
Pidato / Sambutan Resepsi Pernikahan
Bismillahi rahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil alamin, Wassolatu
wassalamu ala asrofil ambiya I walmursalin. Wa’ala alihi wasohbihi ajmaiin.
Amma ba’du.
Salam Sejahtera bagi kita semua!
Yang saya hormati Bapak ( … nama ayah CPP … ) beserta Ibu,
Yang saya hormati Bapak ( … nama ayah CPW … ) beserta Ibu,
( … bisa ditambah penyebutan orang yang dituakan atau tamu
terhormat lainnya … )
Yang saya hormati Bapak dan Ibu para hadirin undangan yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu, dan
Yang saya cintai dan sayangi kedua mempelai Ananda ( nama CPW …
) dan Ananda ( … nama CPP … ).
Pertama sekali marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadhirath
Allah SWT., yang telah memberikan limpahan Rahmat dan karunia kepada kita
semua, antara lain berupa nikmat kesehatan dan kelapangan waktu sehingga bisa berkumpul menghadiri acara resepsi pernikahan,
ananda :
( … nama CPW … ) dengan (
… nama CPP … )
Selanjutnya Shalawat dan Salam marilah kita
sampaikan kepada junjungan kita, Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kiranya kelak
di hari yaumil akhir kita mendapat syafaat dari Beliau. Amin Ya Robbal Alamin.
Para hadirin undangan
yang terhormat,
Perkenankanlah kami atas nama keluarga besar Bapak ( … nama ayah
… ) dan ( … nama ibu CPP … ) sebagai orang tua dari ananda ( … nama CPP … ), serta Bapak ( … nama ayah CPW … ) dan Ibu (
nama ibu CPW … ) sebagai orang tua dari ananda ( … nama CPW … ), menyampaikan sepatah
dua kata sebagai pidato penyambutan. Untuk itu kami mengucapkan Selamat Datang
dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak-ibu, hadirin undangan yang terhormat, karena telah
sudi meluangkan waktu dan meringankan langkah untuk menghadiri resepsi pernikahan
pada malam hari ini.
Kiranya perlu kami sampaikan disini bahwa dengan mengucap syukur
Alhamdulillah ke Hadirath Allah SWT, acara akad nikah kedua mempelai telah
berlangsung dengan lancar dan khidmat pada bakda Asar hari ini di Masjid di
lingkungan Gedung tempat resepsi ini.
Kami atas nama keluarga besar kedua mempelai merasa sangat
berbesar hati dan berbahagia atas kehadiran Bapak-ibu, Sahabat dan
karib-kerabat, serta Sanak-saudara, dalam acara malam hari ini.
Kiranya Bapak – Ibu dan saudara sekalian berkenan memberikan
do’a restu kepada kedua mempelai, agar apa yang mereka cita-citakan sebagai
suami-istri untuk membina keluarga bahagia yang sakinah, mawaddah wa rahmah,
serta mendapatkan keturunan yang shalih dan shalihah dapat tercapai. Amin Ya
Robbal Alamin!
Kepada kedua mempelai, ananda ( … nama CPP …) dan ananda ( …
nama CPW… ), ada sedikit pesan yang ingin disampaikan.
Membina rumah tangga pasca pernikahan, tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Merajut mimpi indah yang dibayangkan saat sebelum
menikah tidaklah berjalan secara mulus. Mungkin beberapa bulan ke depan, hari-hari
indah masih bisa dilalui. Namun beberapa tahun kedepan, disitulah ujian dan
cobaan sesungguhnya mulai muncul. Karena pernikahan ini sebenarnya tidak hanya
menyatukan dua anak manusia tapi menyatukan dua keluarga besar dengan segala
problematikanya.
Intinya, dalam membina rumah tangga bahagia, problem utama yang Ananda
berdua hadapi nantinya, adalah menyatukan dua pendapat, dua pemikiran dan dua
kemauan yang berbeda. Tidak hanya dari ananda berdua tapi dari keluarga besar
ananda berdua. Itu tidak mudah. Ada saja benturan yang mungkin terjadi dan bisa
saja menjurus ke pertengkaran, namun bisa menjadi mudah, kalau saja mau saling
mengalah, saling mengerti, saling menghargai dan tetap saling menyayangi. In
Shaa Allah, cita-cita mewujudkan rumah tangga bahagia yang sakinah, mawaddah
dan warrahmah dapat tercapai.
Hanya saja perlu
diingat, untuk mewujudkan rumah tangga bahagia itu, tidak bisa dicapai dalam
sekejap mata, perlu perjuangan, perlu pengorbanan dan perlu kebersamaan selama
membina rumah tangga Ananda berdua, dengan prinsip tadi itu, saling mengalah,
saling menghargai, saling mengerti dan tetap saling menyayangi. Tapi yakinlah,
asalkan ananda ( … nama pria… ) bisa menjadi imam yang baik dan ananda ( … nama
wanita… ) bisa menjadi istri yang menyenangkan buat suami, Insya Allah
kebahagiaan itu akan muncul. Semoga perjalanan hidup ananda berdua, senantiasa
mendapat lindungan dan berkah dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin!
Para hadirin undangan
yang terhormat,
Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak dan tidak ada
perjamuan yang sempurna. Kami menyadari walaupun telah berusaha untuk
menyajikan yang terbaik pada malam hari ini, namun bisa saja terdapat kekurangan
disana sini sehingga membuat Bapak dan Ibu menjadi kurang nyaman dan kurang berkenan.
Mungkin sapanya yang kurang ramah, penempatan yang kurang tepat, ruangan yang
kurang sejuk, hidangan yang kurang asam garamnya, dan mungkin juga adat yang
kurang tertempatkan. Oleh karena itu atas nama keluarga besar kedua mempelai, dengan
segala kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya, kiranya Bapak Ibu berkenan membukakan pintu maaf.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami atas nama keluarga besar
Pengantin, mendoakan agar Bapak Ibu para Hadirin dalam perjalanan pulang dari
tempat ini, tetap mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Sehingga dengan
sehat dan selamat tiba di rumah masing-masing.
Demikianlah kata sambutan yang dapat kami sampaikan, atas nama
pribadi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, bilamana terdapat kesalahan
dan kekhilafan dalam penyampaian kata sambutan ini.
Subhaana Rabbika Rabbil izzati, Ammaa
Yashifuun wassalamun alal mursalin.…. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalaamu ‘alaikum Wa rahmatullahi
Wa barakatuh.
***
Demikianlah yang bisa dikemukakan,
sudah pasti teks pidato diatas masih jauh dari kata sempurna. Teks pidato
diatas, hanya merupakan kerangka dasar yang masih bisa diperbaiki disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat. Misalnya dengan penambahan penyebutan
orang tua atau tamu-tamu yang dihormati di awal sambutan. Atau ditambahkan
dengan doa penutup jika diminta sekaligus membacakan doa penutup. Namun juga
bisa dikurangi bila dianggap terlalu lama isi pidatonya. Karena kadang sudah
ada titipan pesan, bahwa pidatonya jangan berlama-lama.
Sekali lagi, teks pidato di atas hanya
sebagai acuan awal saja, semoga membantu bagi siapa saja yang akan berpidato
pada saat acara Resepsi Pernikahan. Semoga bermanfaat!
Belum ada Komentar untuk "CONTOH PIDATO RESEPSI PENGANTIN BARU"
Posting Komentar