CARA MENYUSUN TEKS PIDATO
Sepintar apapun seseorang dalam berpidato,
sebaiknya tetap saja harus mempersiapkan teks atau naskah pidato. Tak peduli
apakah ia seorang pejabat tinggi atau orang biasa? Apakah untuk acara resmi
atau untuk acara hiburan? Jangan pernah meremehkan teks atau naskah pidato.
Hanya saja metode berpidatonya yang berbeda-beda. Ada yang membaca teks atau naskah pidato, ada yang menghapal
teks pidato dan ada juga yang hanya membuat catatan garis besarnya saja lalu
dikembangkan saat berpidato. Semua metode itu ada kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Sebegitu pentingkah mempersiapkan teks atau naskah
pidato terlebih dahulu sebelum berpidato? Jawabannya secara tegas “Iya!”
Dengan mempersiapkan teks atau naskah pidato,
membuat pidato yang disampaikan dapat berjalan lancar dan runtut. Tema pidato
juga tersampaikan. Selain itu orang yang berpidato menjadi lebih percaya diri.
Terlepas dari metode pidato yang digunakan saat berpidato.
Lalu bagaimanakah membuat teks atau naskah pidato
yang baik itu? Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Ada beberapa jenis pidato:
1. Pidato
berupa Kata Sambutan pada berbagai acara. Misalnya Pelantikan Pejabat Baru, Promosi / Kenaikan
Pangka t/ Golongan, Menaiki Rumah Baru, Halal Bil Halal, Resepsi Pernikahan
Pengantin Baru dan lain-lain.
2. Pidato yang bertujuan
informatif, yakni untuk membuat audiens mengetahui informasi baru. Contohnya adalah pidato
yang menginstruksikan audiens tentang bagaimana cara melakukan sesuatu, misalnya Program Physical Distancing Covid-19, atau PSBB dan lain-lain.
Pidato yang bersifat persuasif, yaitu mencoba memotivasi audiens untuk melakukan
tindakan tertentu. Misalnya melakukan pemilihan calon anggota dewan (pemilu dan pilkada) ataupun pembelian barang-barang tertentu.
Pidato resmi Pejabat Pemerintah, ini biasanya dilakukan oleh pejabat pemerintah mulai tingkat
terendah sampai yang tertinggi. Khusus pidato jenis ini, biasanya sudah
ada team khusus yang mempersiapkan teks atau naskah pidatonya yang terdiri
dari beberapa orang staff ahli di bidangnya.
Sebelum menyusun teks atau naskah pidato,
perhatikan bahwa penyusunan bagian-bagian tersebut sangat tergantung kepada
acaranya. Formal atau informal, religi atau nasional selain itu perlu diperhatikan
tema acara dan audiensnya.
Penting juga untuk diperhatikan durasi
waktu yang tersedia. Ingat, lakukan pidato sesuai rentang waktu yang telah ditentukan
panitia. Susunlah teks atau naskah pidato, bila disampaikan tidak melebihi durasi yang telah ditentukan.
Secara garis besar struktur teks atau naskah pidato
terdiri dari :
1.
Pembukaan
Salah satu
faktor terpenting dalam menilai keberhasilan berpidato adalah pembukaan yang
menarik dan tentang suatu hal yang baru. Sampaikan cerita atau fakta untuk memancing
keinginan tahuan audiens sehingga menyita perhatian mereka. Bersemangat perlu, tapi
tetap dalam koridor kesopanan dan tidak melanggar norma agama serta adat
istiadat di tempat audiens.
Secara umum,
Pembukaan Pidato berisikan :
a.
Salam Pembuka,
Salam Pembuka
yang lazim diucapkan bagi yang beragama Islam adalah “Assalamu’alaikum
warrahmatullahi wa barakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.”
b.
Doa Pembuka
Pidato (optional),
Pada acara
yang bersifat keagamaan biasanya diselipkan doa singkat khusus yang berkaitan
dengan topik acara.
c.
Ucapan
Penghormatan,
Khusus untuk
Ucapan Penghormatan ini ditujukan kepada pejabat/tokoh/ulama/orang tua dengan
urutan dari yang paling penting, misalnya saat acara Resepsi Pernikahan
Pengantin Baru yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan ulama :
-
Yang saya
hormati Bapak Gubernur Sumatera Utara
beserta Ibu
-
Yang saya
hormat Bapak Walikota Medan beserta Ibu
-
Yang saya
hormati Bapak Camat Medan Sunggal beserta Ibu
-
Yang saya
hormati Ulama Besar.kita Bapak Kiai Haji ............
-
Yang saya
hormati Orang Tua dan Keluarga Besar Kedua Mempelai
-
Yang saya
hormati dan banggakan para hadirin dan undangan yang tidak dapat saya sebutkan
satu demi satu disini.
d.
Ucapan Syukur,
Ucapan Syukur
ini ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebagai contoh “Marilah kita
panjatkan Puji dan Syukur ke Hadirath Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia berupa kesehatan dan waktu luang
sehingga bisa hadir di tempat ini.
Di saat ini,
sampaikan juga rasa kegembiraan dan terimakasih atas kehadiran para undangan.
2.
Isi Pidato,
Inilah bagian terpenting
dari pidato. Disinilah saatnya menyampaikan apa saja yang ingin disampaikan
sehubungan dengan topik atau tema acara. Pahami beberapa hal umum ini dalam
menyusun teks atau naskah pidato :
a. Sampaikan
gagasan utama secara runtut dan jelas agar audiens bisa memahami argumen yang disampaikan.
b.
Pakailah
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c.
Gunakan
artikulasi kata yang jelas.
d. Jangan sering
gunakan kata atau istilah dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh audiens.
e.
Gunakan
transisi untuk mengarahkan audiens pada gagasan berikutnya, bila terdapat
beberapa point gagasan untuk disampaikan.
f.
Boleh
diselipkan humor atau joke yang segar untuk menggelitik audiens, asal jangan
menjurus ke pornographi atau sarkasme. Misalnya pada saat transisi.
Contoh Isi Pidato diberikan pada bagian akhir
Artikel ini.
3.
Penutup
- Sampaikan
kesimpulan dari isi pidato supaya lebih diingat oleh audiens.
- Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau
ajakan kepada audiens
melaksanakan isi pidato.
- Menyampaikan ucapan termakasih dan permohonan
maaf bila terdapat salah kata atau penyampaian dalam pidato ini.
- Menyampaikan salam penutup. Penutup pidato yang
baik akan menimbulkan rasa simpati dari audiens. Saat menyampaikan salam penutup dapat dikutip pantun atau kata-kata
mutiara disesuaikan dengan acara yang berllangsung.
Contoh
Teks Pidato Resepsi Pernikahan Pengantin Baru :
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil alamin,
Wassholatu wassalamu ala asrofil ambiya I walmursalin. Wa’ala alihi wasohbihi
ajmaiin. Amma ba’du.
Salam
Sejahtera bagi kita semua!
Yang saya hormati
Bapak Walikota Medan beserta Ibu
Yang saya hormati
Bapak Camat Medan Sunggal Ibu
Yang saya hormati
Bapak Direktur Bank Sumut beserta Ibu
Yang saya hormati
Bapak Kiai Haji Abdullah beserta Ibu
Yang saya hormati
Bapak Subardi beserta Ibu (Ayah & Ibu CPW)
Yang saya hormati
Bapak Sudirman Sinaga beserta Ibu (Ayah & Ibu CPP),
Yang saya hormati
Bapak dan Ibu para hadirin undangan yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, dan
Yang saya cintai dan
sayangi kedua mempelai Ananda Dina Kusumatuti, SE dan Irfan Syahputra Sinaga,
SH (nama CPW & CPP).
Pertama sekali marilah
kita panjatkan puji syukur ke Hadhirath Allah SWT., yang telah memberikan
limpahan Rahmat dan karunia kepada kita semua, antara lain berupa nikmat
kesehatan dan kelapangan waktu sehingga bisa
berkumpul menghadiri acara resepsi pernikahan, Ananda Dina Kusumatuti,
SE dan Irfan Syahputra Sinaga, SH
Selanjutnya Shalawat dan Salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita,
Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kiranya kelak di hari yaumil akhir kita
mendapat syafaat dari Beliau. Amin Ya Robbal Alamin.
Para hadirin undangan
yang terhormat,
Perkenankanlah kami
atas nama keluarga besar Bapak Haji Subardi dan Ibu Hajjah Setiawati sebagai
orang tua dari Ananda Dina Kusumatuti, SE serta Bapak
Haji Sudirman Sinaga dan Ibu Hajjah Nurlina Ginting sebagai orang tua dari Ananda
Irfan Syahputra Sinaga, SH, menyampaikan sepatah dua kata sebagai pidato
penyambutan.
Untuk itu kami
mengucapkan Selamat Datang dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak-ibu dan para hadirin undangan yang
terhormat, karena telah sudi meluangkan waktu dan meringankan langkah untuk
menghadiri resepsi pernikahan pada malam yang berbahagia ini.
Kiranya perlu kami sampaikan disini bahwa dengan mengucap syukur
Alhamdulillah ke Hadirath Allah SWT, acara akad nikah kedua mempelai telah
berlangsung dengan lancar dan khidmat pada bakda Asar hari ini di Masjid di
lingkungan Gedung tempat resepsi ini.
Kami atas nama keluarga besar kedua mempelai merasa sangat
berbesar hati dan berbahagia atas kehadiran Bapak-ibu, Sanak-saudara dan para Undangan
dalam acara malam hari ini.
Kiranya Bapak – Ibu dan hadirin sekalian berkenan memberikan
do’a restu kepada kedua mempelai. Agar apa yang mereka cita-citakan sebagai
suami-istri untuk membina keluarga bahagia yang sakinah, mawaddah wa rahmah,
serta mendapatkan keturunan yang shalih dan shalihah dapat tercapai. Amin Ya
Robbal Alamin!
Kepada kedua mempelai, Ananda Dina Kusumatuti, SE dan Irfan
Syahputra Sinaga, SH, ada sedikit pesan yang ingin disampaikan.
Membina rumah tangga pasca pernikahan, tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Merajut mimpi indah yang dibayangkan saat sebelum
menikah tidak akan berjalan secara mulus. Mungkin beberapa bulan ke depan,
hari-hari indah masih bisa dilalui. Namun beberapa tahun kedepan, disitulah
ujian dan cobaan sesungguhnya mulai muncul. Karena pernikahan ini sebenarnya
tidak hanya menyatukan dua anak manusia tapi menyatukan dua keluarga besar
dengan segala problematikanya.
Intinya, dalam membina rumah tangga bahagia, problem utama yang
Ananda berdua hadapi nantinya, adalah menyatukan dua pendapat, dua pemikiran
dan dua kemauan yang berbeda. Tidak hanya dari ananda berdua tapi dari keluarga
besar ananda berdua. Itu tidak mudah. Ada saja benturan yang mungkin terjadi
dan bisa saja menjurus ke pertengkaran. Namun bisa menjadi mudah, kalau saja mau
saling mengalah, saling mengerti, saling menghargai dan tetap saling
menyayangi. In Shaa Allah, cita-cita mewujudkan rumah tangga bahagia yang
sakinah, mawaddah dan warrahmah dapat tercapai.
Hanya saja perlu diingat, untuk mewujudkan rumah tangga bahagia
itu, tidak bisa dicapai dalam sekejap mata. Perlu kesabaran, perjuangan,
pengorbanan dan kebersamaan selama
membina rumah tangga Ananda berdua, dengan prinsip saling mengalah, saling
menghargai, saling mengerti dan tetap saling menyayangi. Namun yakinlah,
asalkan Ananda Irfan Syahputra Sinaga, SH, bisa menjadi imam yang baik dan Ananda
Dina Kusumatuti, SE mau menjadi istri yang menyenangkan buat suami, Insya Allah
kebahagiaan itu akan muncul. Semoga perjalanan hidup ananda berdua, senantiasa
mendapat lindungan dan berkah dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin!
Para hadirin undangan
yang terhormat,
Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak dan tidak ada
perjamuan yang sempurna. Kami menyadari walaupun telah berusaha untuk
menyajikan yang terbaik pada malam hari ini, namun bisa saja terdapat
kekurangan disana sini sehingga membuat Bapak dan Ibu menjadi kurang nyaman.
Mungkin sapanya yang kurang ramah, penempatan yang kurang tepat, ruangan yang
kurang sejuk, hidangan yang kurang asam garamnya, dan mungkin juga adat yang
kurang tertempatkan. Oleh karena itu atas nama keluarga besar kedua mempelai,
dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya, kiranya Bapak Ibu berkenan membukakan pintu maaf.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami atas nama keluarga besar
Pengantin, mendoakan agar Bapak Ibu para Hadirin dalam perjalanan pulang dari
tempat ini, tetap mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Semoga dengan sehat
dan selamat tiba di rumah masing-masing.
Demikianlah kata sambutan yang dapat kami sampaikan, atas nama
pribadi dan Keluarga Besar kedua mempelai, menghaturkan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya, bilamana terdapat kesalahan dan kekhilafan dalam penyampaian
kata sambutan ini.
Subhaana Rabbika Rabbil izzati,
Ammaa Yashifuun …. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalaamu ‘alaikum Wa
rahmatullahi Wa barakatuh
Belum ada Komentar untuk "CARA MENYUSUN TEKS PIDATO"
Posting Komentar