CONTOH PERSIAPAN PIDATO
Melihat banyaknya
peminat baca tulisan tentang beberapa artikel Pidato di blog ini (yang
sebenarnya pidato dalam rangka pernikahan Pengantin Baru), maka disusunlah
artikel berikut ini khusus mengulas tentang Pidato. Mungkin saja bisa
bermanfaat!
Artikel ini terdiri
dari beberapa seri tulisan agar mempermudah bagi siapa saja yang ingin bisa dan
lancar berpidato di depan umum.
1. Seri 1, Persiapan
2. Seri 2, Menyusun Teks Pidato
3. Seri 3, Latihan Berpidato
4. Seri 4, Contoh Kalimat Pembuka dan Penutup Pidato
SERI 1,
PERSIAPAN
Pernahkan Anda diminta untuk
berpidato pada suatu acara yang dihadiri banyak audiens, padahal belum pernah
sekalipun berpidato. Pasti belum siap! Lalu apa reaksi Anda? Menolak atau
menerima? Kalau menolak dengan alasan apa? Kalau menerima, apa yang harus
disampaikan?
Bagi yang sudah biasa berpidato,
tentu tidak akan menjadi masalah. Namun bagi yang belum pernah, pasti akan
timbul perasaan tidak nyaman. Grogi, gugup dan mungkin gemetar saat berpidato.
Bisa saja salah bicara serta tujuan pidato tidak tersampaikan. Tentunya hal ini
sangat memalukan! Namun dalam hal ini Anda tidak sendiri, bagi yang sudah biasa
berpidato pun bisa saja grogi atau salah bicara. Itu manusiawi! Memang
berpidato itu perlu persiapan dan perlu latihan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pidato berarti pengungkapan
pikiran dalam bentuk kata-kata yg ditujukan kepada orang banyak; atau wacana
yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Pidato merupakan penyampaian sambutan, pesan, pikiran, informasi, ide, saran dan atau gagasan dari pembicara kepada tamu atau para undangan dalam suatu acara.
Agar bisa berpidato dengan baik, terlebih dahulu harus ada persiapan. Persiapan itu
biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Topik acara yang akan dihadiri, formil atau
informil.
2. Audiens atau undangan yang hadir, status dan kebiasaan.
3. Menguasai materi yang akan disampaikan
4. Metode pidato yang digunakan.
5. Latihan berpidato
6. Relaks saat berpidato
Topik
Topik acara sangat
perlu kita ketahui dan pahami terlebih dahulu. Misalnya, topik acara tentang
khitanan. Di sini kita bisa agak santai dan boleh menggunakan bahasa yang tidak
formil. Contoh lain tentang acara resepsi pernikahan, disini bisa digunakan
bahasa yang agak formil, walau bisa diselipkan sedikit humor saat memberikan
kata nasihat kepada pengantin baru. Atau pidato yang kita sampaikan adalah
memberikan orasi dalam acara pemilihan kepala desa dan sejenisnya, maka bahasa
yang digunakan harus bisa membangkitkan emosi calon pemilih. Namun bila acara yang
dihadiri tentang seminar. Di sini bahasa yang digunakan tidak bisa alay harus
yang formil dan bahkan agak ilmiah, karena audiens pastilah orang yang
berpendidikan.
Audiens
Salah satu hal yang penting sebelum
memulai pidato adalah mencari informasi tentang audiens agar materi pidato bisa
disesuaikan dengan minat mereka. Dengan
mempersiapkan materi yang bermanfaat dan menarik, diharapkan audiens tetap menyimak. Cari tahu usia, latar
belakang, dan pendidikan audiens. Pertimbangkan keyakinan, nilai keutamaan, dan
tanggapan yang mungkin mereka berikan atas topik yang disampaikan.
Mungkin saja yang hadir mayoritas dari kalangan religi? Jangan sampai pidato
kita menyinggung keyakinan atau kebiasaan yang berlaku di kalangan mereka. Kita harus
menghargai dan menghormati audiens agar materi pidato yang kita sampaikan bisa
menarik simpati mereka.
Materi
Materi atau teks
atau naskah pidato harus dipersiapkan secara cermat, apalagi kalau acara yang
dihadiri itu adalah acara formil yang audiensnya adalah orang-orang yang
berpendidikan dalam bidangnya. Carilah bahan dari berbagai sumber lalu
persiapkan secara detail. Bahan bisa bersumber dari mana saja. Bisa diperoleh dari internet,
surat kabar, buku, atau majalah.
Setelah bahan
diperoleh, buatlah kerangka materi atau naskah pidato terlebih dahulu. Kerangka
materi sebaiknya disusun secara terinci mulai dari pembukaan, isi sampai
penutup. Gunakanlah kata-kata yang tepat dan tidak bertele-tele, sehingga mudah
dicerna oleh para para tamu. Yang pasti, materi itu harus kita kuasai sehingga
nyaman saat berpidato, walau apapun metode pidato yang akan kita gunakan saat
berpidato. (Tentang Materi/Teks/Naskah pidato akan dibahas tersendiri).
Metode
Metode berpidato yang paling aman
digunakan adalah dengan cara membaca teks pidato yang telah ditulis sebelumnya.
Tidak mungkin terjadi salah bicara dan tujuan berpidato pasti tersampaikan.
Hanya saja metode ini, membuat pidato terasa datar, karena sebenarnya bukan
berpidato, tapi membaca teks pidato.
Ada metode pidato dengan menuliskan gagasan pokoknya saja
dalam sepotong kertas dan atau dicatat di hape. Catatan itu berupa
point-point utama untuk dikembangkan saat berpidato. Dalam penyampaiannya, pembicara bebas mengembangkan sesuai dengan
pemahamannya namun tetap
mengikuti alur catatan yang telah dibuat.
Ada juga yang memakai metode menghapalkan naskah pidato yang sudah
disusun. Bagi sebagian orang ini bukan
pekerjaan yang mudah. Bahkan terkadang bisa saja ada bagian yang terlupakan
saat berpidato. Pidato
menggunakan metode menghafal kurang
fleksibel dan kadang sering menjemukan bagi yang
mendengarkan.
Latihan
berpidato
Perlu
sekali melakukan latihan berpidato berulangkali sebelum menyampaikan pidato.
Apalagi bagi yang belum terbiasa berpidato. Mau digunakan metode yang mana,
terserah Anda, asalkan nyaman dan bisa lancar berpidato memakai metode yang
dipilih. Yang penting dengan melakukan
latihan berpidato, diharapkan pidatonya bisa lancar dan tersampaikan tujuan
berpidato. Dengan melakukan latihan, bisa relaks saat berpidato karena sudah menguasai
materi. (Tentang Latihan Berpidato
akan dibahas tersendiri).
Relaks
saat berpidato
Relaks atau santai saat berpidato mutlak diperlukan
agar tidak grogi. Saat bersikap santai maka ketegangan dalam diri, rasa gelisah
dan terbebani akan sirna. Bicara pun akan semakin lancar. Tidak mudah sih, tapi
yakinlah Anda pasti bisa. Point ini kelihatan tidak begitu penting, namun
jangan salah bila kita tegang saat berpidato, bisa saja tidak fokus dan
akhirnya pidato yang disampaikan bias kemana-mana.
Berpidato
perlu persiapan, apalagi bagi yang belum terbiasa berpidato di hadapan orang
banyak. Tidak mudah, namun bisa menjadi gampang bila mau mempersiapkan diri.
Nah yang jadi
masalah, bila kita didaulat untuk berbicara dalam acara yang sebelumnya tidak
diperkirakan akan berpidato. Pembicara harus spontan memberikan kata sambutan
atau pesan kepada tamu atau hadirin. Dalam kondisi seperti ini, pembicara mustinya berpidato dengan tetap tidak keluar dari konteks
acara.
Bagi yang belum terbiasa,
sangat tidak disarankan untuk berpidato dalam acara yang spontan didaulat seperti
di atas. Secara bijak harus menolak
daripada membuat malu diri sendiri. Namun bagi yang sudah terbiasa berpidato,
tidak akan menjadi masalah, kecuali topiknya memang tidak dikuasai.
Inti dari pidato adalah penyampaian keinginan, ide,
gagasan dan atau saran dari pembicara terhadap audiens sehubungan dengan topik
yang telah ditentukan.
Perlu adanya pembukaan pidato yang menarik agar
bisa menyita perhatian audiens, sehingga mau menyimak pidato yang kita
sampaikan. Dan ini merupakan kewajiban pertama dari pembicara.
Setelah audiens menyimak pidato Anda, maka
sampaikanlah tujuan pidato. Apakah itu berupa gagasan, ide atau saran untuk
memotivasi audiens agar melakukan tindakan nyata yang kita inginkan. Disini bisa
diselipkan humor yang konteksnya masih bertautan dengan tujuan pidato, agar
audiens tidak merasa jenuh.
Pada bagian akhir pidato, sebaiknya kita bisa
memengaruhi atau memotivasi audiens
melalui anekdot, humor yang segar, fakta, atau solusi sehingga mereka tetap
terinspirasi oleh hal-hal yang telah disampaikan meskipun pidato sudah selesai.
Hal yang terpenting untuk bisa berpidato adalah melakukan persiapan bila
sewaktu-sewaktu didaulat untuk menyampaikan pidato di depan khalayak ramai. Teruslah berlatih dan
kembangkan keterampilan berbicara di hadapan banyak orang. Anda pasti bisa!
Artikel ini mungkin masih banyak
kekurangan di sana sini. Namun dengan segala kekurangannya diharapkan bisa
memberi sedikit masukkan bagi siapapun yang ingin bisa berpidato di depan
audiens.
Sampai ketemu di Seri 2, Menyusun Teks
Pidato.
Belum ada Komentar untuk "CONTOH PERSIAPAN PIDATO"
Posting Komentar