CONTOH PIDATO CALON PENGANTIN PRIA SAAT LAMARAN

Ketika seorang pria datang
melamar wanita pujaan hatinya dalam suatu acara resmi, kadang diminta menyampaikan sepatah dua kata oleh pihak keluarga wanita (calon pengantin). Walaupun pria itu datang
bersama rombongan keluarga, tapi si pria yang melamar akan diminta untuk
berpidato, tidak boleh diwakilkan. Memang ini bukan merupakan keharusan, tapi permintaan
ini dianggap wajar, karena pihak orang tua wanita (calon pengantin) ingin
mendengar langsung keseriusan pria (calon pengantin) terhadap anaknya. Mereka
ingin tahu sejauh mana janji-janji sang calon menantu untuk memperlakukan anaknya
bila kelak sudah menjadi istrinya.
Disinilah perlunya
kesiapan si pria untuk berbicara di depan banyak orang dan tentunya di hadapan
calon mertua. Perlu kesiapan mental dan juga bahan pidato yang akan
disampaikan. Jangan sampai salah bicara atau merasa grogi saat berpidato,
sehingga persiapan untuk berpidato perlu dilakukan oleh pria (calon pengantin) saat lamaran.
Berikut ini disiapkan
contoh teks pidato khusus untuk disampaikan saat acara lamaran oleh pria (calon
pengantin). Namun ada baiknya juga dibaca beberapa artikel terdahulu di blog
ini tentang Persiapan Pidato, Cara Menyusun Teks Pidato, Tips Dan Cara
Berpidato serta Cara Latihan Berpidato untuk menambah wawasan dan kelancaran saat
berpidato.
CONTOH TEKS PIDATO,
Bismillahirrahmannirrohim,
Assalamu’alaaikum Warrahmatulahi Wabarrakaatuh,
Alhamdulillahirobbil ‘aalamin. Washolatu was
salaamu ‘alaa asyrofil; anbiyaa-i wal mursalin, wa’alaa aalihi washobhihi
ajma’iin. Ammaa Ba’du.
Bapak Haji Susanto dan Ibu Hajjah Susiati (contoh nama orang tua wanita yang
dilamar) dan Keluarga Besarnya yang saya hormati,
Bapak dan Ibu Keluarga Besar Bapak rombongan kami dari Bogor
(contoh) serta para tamu yang saya hormati,
Pertama kali marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirath Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan inayahNya kepada kita semua, sehingga
dapat berkumpul di rumah yang berbahagia ini.
Selanjutnya sholawat dan salam semoga selalu tercurah untuk
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta para
pengikutnya. Dan semoga kita semua tetap menjadi
pengikutnya yang setia, sehingga kelak di hari yaumil akhir mendapat syafaat
dari beliau. Amin Ya Robbal Alamin!
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang dirahmati Allah SWT,
Izinkanlah saya menyampaikan maksud dan tujuan datang ke rumah ini. Namun sebelumnya
saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas sambutan ramah yang
diberikan terhadap kedatangan saya dan rombongan keluarga dari Bogor (contoh). Semoga Allah Swt membalas budi baik dan memberkahi keluarga besar di rumah ini. Amin Ya Allah!
Ucapan terimakasih saya sampaikan juga terhadap keluarga besar saya yang
telah berkenan meluangkan waktu dan meringankan langkah bersama
saya datang ke rumah Bapak Haji Susanto, semoga Allah Swt, membalas budi baik
Bapak dan Ibu semua. Amin Ya Robbal Alamin.
Mungkin saya mundur ke belakang sedikit, menyampaikan saat pertama kali
berkenalan dengan putri Bapak Haji Susanto dan Ibu Hajjah Susiati yang bernama
Dinda Ayu Wulandari. Dinda kebetulan bekerja di salah satu perusahaan yang
berkantor di gedung yang sama dengan perusahaan tempat saya bekerja.
Pada pertemuan pertama di kantin gedung kantor saat makan siang, saya sudah merasa tertarik
dengan kelembutan dan kecantikan Dinda, namun saat itu belum memutuskan untuk
melangkah lebih jauh. Ada sekitar enam bulan melakukan pendekatan, barulah
saya tahu pribadi Dinda yang sebenarnya. Keseharian Dinda yang rajin salat, hormat kepada orang tua, karakternya
yang lembut dan menyenangkan membuat saya memutuskan untuk memohon kepada Allah
Swt, melalui salat istikharah agar ditunjukkan siapa jodoh saya. Akhirnya saya
mendapat ketetapan hati memilih Dinda untuk menjadi belahan hidup saya.
Kepada Bapak Haji Susanto dan Ibu Hajjah Susianti, (berhenti sejenak sambi memandang kepada Bapak Haji Susanto dan Ibu Hajjah Susianti) dengan mengucap
Bismillahirrahmaannirahim pada hari ini saya melamar putri Bapak dan Ibu yang bernama Dinda Ayu Wulandari untuk menjadi istri saya. Semoga Bapak dan Ibu berkenan memberikan izin dan restu kepada saya atas lamaran yang saya ajukan ini.
Kepada Dinda Ayu
Wulandari, inilah permintaan saya, (berhenti sejenak dan menarik napas, sambil memandang ke arah Dinda) “Maukah Dinda menjadi pendamping
hidup saya dalam suka dan duka sampai maut memisahkan kita? Menjadi ibu dari calon anak-anak kita? Menjadi
ratu dalam rumah tangga kita? Saat ini saya tidak bisa menjanjikan istana dan kekayaan
berlimpah untuk Dinda, tapi saya berjanji dengan sekuat tenaga berusaha untuk
memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga kita.
Saya berusaha menjadi Imam yang baik untuk Dinda dan calon anak-anak kita. Dan saya berjanji untuk setia selamanya serta tidak
akan pernah menyakiti perasaan atau melakukan KDRT terhadap Dinda. Terakhir, saya akan menghormati Bapak, Ibu dan Keluarga Besar Dinda sebagaimana
saya menghormati dan menghargai Bapak, Ibu dan Keluarga Besar saya sendiri.
Itulah janji- janji saya! Semoga Allah Swt meridhoi saya, agar bisa menepati janji-janji yang telah saya ucapkan. Amin Ya Robbal Alamin!
Dinda Ayu Wulandari
binti Haji Susanto, bila lamaran ini Dinda terima, mohonlah kiranya agar bisa
menerima saya apa adanya dengan segala kekurangannya. Semoga dalam perjalanan
waktu ke depan kekurangan-kekurangan itu bisa saya tutupi dan perbaiki.
Bapak dan Ibu yang
disayangi Allah Swt.,
Sebelum datang ke
rumah ini, saya telah memohon izin dan restu dari orang tua saya untuk melamar Dinda
Ayu Wulandari yang sebelumnya telah diperkenalkan kepada mereka. Alhamdulillah, orang
tua saya telah memberikan izin dan restu untuk melamar Dinda sebagai calon istri
saya, itulah sebenarnya tujuan saya dan keluarga besar datang ke rumah ini.
Dengan segala
kerendahan hati saya menunggu jawaban dari Bapak Haji Susanto dan Ibu Hajjah
Susiati, serta dari Dinda Ayu Wulandari, atas lamaran yang saya ajukan. Semoga permohonan
saya dikabulkan dan direstui.
Akhirnya dengan
memohon ampun kepada Allah Swt, saya menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak
dan Ibu semua, bila ada perkataan dan sikap saya yang kurang pada tempatnya. Mohonlah kiranya dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya.
Wabillahit Taufiq Walhidayat Wassalamu’alaikum
Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Selesai!
Durasi
Waktu : +/- 10 menit (maksimum)
Contoh Pidato Pria
(calon pengantin) saat lamaran ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, oleh
karenanya bila ada kritik atau saran, mohon diberikan komentar sehingga bisa
dilakukan perbaikan agar bisa menjadi lebih baik. Harapannya, contoh pidato ini
bisa menjadi pegangan awal dan persiapan bagi para pria yang ingin melamar
pujaan hatinya. Siapa tahu diminta berpidato saat acara lamaran berlangsung.
Semoga
bermanfaat!
Belum ada Komentar untuk "CONTOH PIDATO CALON PENGANTIN PRIA SAAT LAMARAN"
Posting Komentar